™[]**Do Not Forget To Give Your Comments About Our Blog**[]™
™[]**To See The Complete Entry Is Click Post Title**[]™
widgeo.net
Persija Vs SFC [ Minggu,29 Mei 2011 Std.Jakabaring Palembang Pkl. 15:30 Live ] ]

Sunday, February 6, 2011

Dan istana rumput pun terbakar

Posted by Ferly'Juliansyah 7:58 AM, under | No comments

DAN ISTANA RUMPUT PUN TERBAKAR Setelah usai kuliah Rike dan Sindy pulang bersama tanpa sengaja mereka melihat poster besar di jalan yang memampangkan wajah bintang baru yang bernama Josh. Dan tiba-tiba Rike ingat akan masa lalunya. “Kita pernah bikin istana dari rumput, terus ….” “Mimpi kamu ….” “kenapa harus mimpi?” “Ya, kamu dan Josh yang artis terkenal itu? Kamu dari kampung dan dia berwajah indo begitu? Memang kamu dan dia pernah tinggal satu kampung?” Rike mengangukan kepalanya dengan yakin. “Hayo kampungnya kampung mana? Aku tuh pernah baca kalau dia bilang dia lama tinggal di Amerika.” Rike menarik napas panjang. “Tapi….” “Jangan mimpi ahh kamu” Rike pun hanya bias diam. Sesampainya dirumah Rike dengan yakinnya menanyakan tentang Josh pada ibunya. “Ibu ingat dia?” Ibu memandangi wajah yang muncul di layar televise. “Dulu, anak itu pernah main ke rumah Mbah Wirjo. Waktu itu mobil bapaknya mogok” “Kapan?” Ibu menjawab dan mencoba mengingat sesuatu. “Dulu, waktu aku masih SD” “O ala, kemana ibu ingat?” Tanya ibu tanpa rasa bersalah. Rike pun langsung masuk kekamarnya. Dan berbicara dalam hatinya. sempat mengobrol? Bahkan sempat membuat istana dari rumput yang banyak tumbuh di halaman belakang rumah Mbah Wirjo. Dulu, sewaktu sama-sama kecil. Sungguh Rike sangat meyakininya. Karena perasaannya berkata seperti itu. “Kirim surat aja, kak…” menyahut Eva adik Rike yang diam-diam mendengarkan pembicaraan Rike dan ibunya. Rike memandangi adiknya sambil berpikir sesuatu. “Tapi kalau dipikir-pikir, masa sih dia masuh ingat? Dulu kakak sama dia kan masih kecil? Terus ketemunya hanya sesaat?” “Kita tuh pernah bikin istana dari rumput. Aku ajari dia merangkai rumput menjadi istana-istanaan. Terus istana itu dibawa pulang.” “Terus kakak dapat apa dari dia? Memangnya dulu dia sudah jadi bintang?” “Dia kan bintang baru” “Waktu kemarin aku lihat di infotainment yang menceritakan tentang masa kecilnya dan foto-fotonya” “Anak-anak kecil kan banyak yang mirip.” “Tapi apa ada yang mirip hingga namanya sekaligus?” “dia pasti ingat aku” Keesokan harinya Rike bertemu dengan Sindy di kampus. “Lalu apa untungnya dia mengingat kamu, Ke?” Tanya Sindy yang masih tak percaya dengan ucapanya Rike kemarin. Hari ini ia dipaksa untuk mengikuti Rike menonton konsernya Josh di salah satu mal. Dan sekarang meraka sudah berada di tengah ratusan gadis lainnya yang menunggu. Ruangan yang tadinya dipenuhi suara gemuruh ratusan gadis-gadis belia mendadak hening ketika MC naik keatas panggung dan meminta pengunjung diam. Ketika suasana sudah hening berubah menjadi gemuruh lagi, MC itu cepat tanggap dengan memanggil satu mana. “Dia bicara apa?” Tanya Rike yang sibuk mencari sesuatu di tasnya. “Kamu ambil apa?” Sindy balik bertanya. Lalu bintang yang disebut tadi naik keatas panggung. Gadis-gadis seperti tak puas. Mereka saling mendorong untuk melihat lebih dekat. “Kamu ambil apa?” “Tenang saja” jawab Rike yang berhasil mengambil sesuatu dari tasnya. “Apa itu?” Tanya Sindy keheranan “Aku kemarin berusaha mencari rumput dan mencoba merangkainya menjadi istana.” “Tapi…tak seperti istana” “Jelek kelihatannya? Tapi yang jelek ini dulu kami sebut istana.” Rike tidak sempat mendengar kalimat Sindy. Ia langsung melangkah maju dengan mendorong tubuh kurus di depannya, penuh semangat baja maju. “Siapa yang mau maju kedepan?” Tanya MC Rike pun tak mensia-siakan kesempatan itu. Melompat setinggi-tingginya hingga panitia melihatnya dan menunjuknya. Rike dan Josh pun saling bertatapan. “Yang di atas panggung ini, Boleh bertanya apa saja pada sang artis idola. Pertanyaan yang paling bagus akan mendapat hadiah dari panitia plus kaus yang dipakai sanga artis.” Hati Rike sangat berdebar saat bertatapan langsung dengan Josh. “Kamu bawa apa?” Tanya Josh Sebuah kebetulan artis itu mendekat dan bertanya padanya tentang barang aneh yang ada di tangan Rike. “Istana dari rumput. Kamu ingat itu?” Rike enjawab dengan yakinnya. Dan suara sorakan dari pengunjung terdengar. Mungkin aneh kalimat yang keluar dari mulut Rike. “Istana dari rumput? Di Amerika waktu saya kecil” “Ambillah. Semoga kamu mengingatnya.” Rike tidak mau membuang waktu. Ia langsung menyerahkan rumput yang di ramngkainya. Tidak perlu dapat hadiah. Yang penting Josh mengingatnya. Setelah itu mungkin akan mencarinya. Rike turun dari panggung sebelum panitianya memintanya untuk turun. Setelah acara selesai Josh pun pulang. “ Kamu dapat apa?” Tanya asistennya didalam mobil yang membawa pulang. “Lucu juga kelihatanya” “Ya ….” Ujarnya sambil mengamati jalinan rumput di tangannya. “Katanya istana rumput. Aneh…” kali ini tangannya bergerak membuka jendela mobilny “Mau diapakan?” “Ya, dibuang dong. Masa barang seperti ini mau di si

 

0 comments:

Post a Comment

Tags

Blog Archive